Kekayaan Alam Indonesia

Selama ini, tingkat kesejahteraan dan kekayaan sebuah negara diukur dari pertumbuhan ekonomi lewat pendapatan domestik bruto (PDB). Dari angka pemasukan itulah sebuah negara dihitung kemajuannya. 

Indonesia, misalnya, saat ini sedang menargetkan pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2020. Untuk mencapai angka tersebut, pemerintah Indonesia menggenjot sumbangan industri pertambangan, gas alam, kelapa sawit, serta industri kayu dan bubur kertas.

Hanya saja, diskusi di sekitar KTT Bumi yang sedang berlangsung di Rio de Janeiro sampai 22 Juni nanti mencoba menyodorkan alternatif baru dalam mengukur pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Alasannya, pendapatan domestik bruto tidak menghitung kerusakan lingkungan yang terjadi di sebuah negara saat mereka sedang mengejar pemasukan yang tinggi.

Salah satu pemikiran alternatif untuk menghitung pertumbuhan ekonomi ini disodorkan oleh lembaga lingkungan PBB, United Nations Environment Programme (UNEP). Dalam sebuah laporan penelitian yang dirilis oleh UNEP, bersama dengan United Nations University di Rio de Janeiro, mereka menghitung kembali angka-angka pertumbuhan ekonomi yang terjadi di 19 negara di dunia. Laporan itu diberi judul Inclusive Wealth Index atau Indeks Kekayaan Inklusif.

Angka pertumbuhan ekonomi dari 19 negara itu kemudian dikontraskan dengan skala kerusakan lingkungan serta menurunnya kualitas hidup penduduk di negara tersebut. Beberapa skala kerusakan lingkungan yang dihitung adalah makin sedikitnya jumlah hutan di sebuah negara, berkurangnya sumber bahan bakar fosil (minyak bumi, gas, serta batubara), serta seberapa banyak ikan di lautan masing-masing negara berkurang, berkurangnya lahan pertanian, serta stok mineral (bauksit, tembaga, emas, besi, timah, nikel, fosfat, perak). 

Hasilnya cukup mengejutkan. Cina, yang dari 1990 sampai 2008 tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 422 persen, ternyata ketika angka itu dihadapkan pada berkurangnya sumber daya alam, ekonomi mereka 'hanya' tumbuh 45 persen. Sementara Brasil yang jadi salah satu negara kaya baru akibat pertumbuhan ekonominya mencapai 31 persen, ternyata sebenarnya ekonominya tak berkembang setinggi itu, hanya 18 persen saja. Malah, stok sumber daya alam dan hutan di Brasil berkurang sampai seperempat.  

Afrika Selatan, negara berkembang yang kini masuk kelompok negara kekuatan ekonomi baru (new emerging economies), tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi sampai 24 persen dengan memanfaatkan kekayaan alamnya. Ternyata, setelah dihitung ulang, ekonomi mereka bukannya berkembang, malah mengalami minus 1 persen karena faktor kerusakan lingkungan. 

Sayangnya, Indonesia tak masuk dalam negara yang disurvey untuk peringkat ini. Meski begitu, kita harus melihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini sangat bergantung pada banyaknya tambang-tambang baru, berubahnya lahan pertanian atau berkurangnya lahan hutan gambut jadi kebun kelapa sawit, begitu pula dengan makin banyaknya pembukaan hutan.   

Maka kita pun patut mempertanyakan, kerusakan lingkungan seperti apa yang harus kita hadapi dengan pertumbuhan ekonomi yang kini sudah mencapai 6 persen?

Peneliti School of Democratic Economics (SDE) Hendro Sangkoyo juga pernah mengatakan. "Jika kita mendasarkan pertumbuhan ekonomi 7 persen dari sektor energi, apa yang akan kita bayar sebagai gantinya? Apakah kehancuran di sepanjang pesisir timur Sumatera?"

Koordinator Kontras Haris Azhar dalam sebuah konferensi pers juga mengkhawatirkan hal yang sama. "Apa artinya target pertumbuhan ekonomi 7 persen jika konflik lahan seperti di Mesuji atau konflik masyarakat dengan perusahaan tambang seperti di Sape, Bima, terus terjadi?"

UNEP bukan satu-satunya yang mengajukan cara pandang baru dari melihat kekayaan ekonomi sebuah negara. Perdana menteri dari negara kecil Bhutan juga datang ke KTT Bumi di Rio de Janeiro sengaja untuk mempresentasikan konsep kebahagiaan domestik bruto sebagai ukuran kesejahteraan negaranya lewat forum sidang umum.

PBB pun, menurut pejabat Komisi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan, Nikhil Chandavarkar juga sudah mengembangkan sistem akuntansi ekonomi lingkungan (System of Environmental-Economic Accounts -- SEEA). Idenya kurang lebih sama, bagaimana melihat kekayaan suatu bangsa dari berbagai sudut pandang. Tak hanya ekonomi, tapi juga energi bersih, akses terhadap air, serta berkurangnya sumber daya alam seperti perikanan, tanah dan ekosistem, dan lahan pertanian.

Para analis kemudian melihat pertumbuhan ekonomi masing-masing negara dengan berkurangnya sumber alam. Hasilnya, negara-negara seperti Korea Selatan dan Meksiko yang sudah menghitung sendiri pertumbuhan ekonomi mereka lewat SEEA juga melihat bahwa ada harga lingkungan yang harus dibayar atas cara mereka mengejar kekayaan. Bahwa pertumbuhan ekonomi mereka sebenarnya tak berarti jika dibandingkan dengan kerusakan lingkungan dan menurunnya kualitas hidup penduduk. 

Lalu, apakah cara pandang baru akan kesejahteraan negara ini, melihat lebih dari sekadar PDB, akan menjadi praktik umum di tingkat internasional? 

Dokumen The Future We Want yang akan jadi hasil akhir KTT Bumi ini tampaknya menjamin hal tersebut. Direktur program Third World Network, kelompok pengamat pembangunan dan negara berkembang dalam negosiasi internasional, Chee Yoke Ling berpendapat ada paragraf khusus di dokumen tersebut soal pembangunan berkelanjutan. Salah satu indikatornya bukan hanya PDB, tapi juga kesejahteraan menyeluruh setiap orang karena dukungan ekosistem lingkungan yang sehat. 

Karena apa artinya Indonesia menjadi negara kaya ber-PDB tinggi jika kualitas air dan udara rusak, banjir berulang karena hutan gundul, dan konflik rakyat dengan tambang terus-menerus terjadi?

Indonesia, feeling is believing


Danau Toba



Diperkirak
a Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sean Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrikbagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

[sunting]

Kepulauan Indonesia


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di daerah tropis yang hangat selalu tahun. Apakah Indonesia menjadi tujuan liburan Anda!
Ada banyak jenis obyek wisata di mana Anda tidak dapat menemukan di negara Anda, seperti: pantai yang indah telah berenang dan berselancar, gunung yang indah, hal-hal bersejarah yang besar: Temples, Kawah, dll




Ada juga jenis budaya Indonesia. Biaya untuk memiliki liburan ke Indonesia murah. Masyarakat sangat ramah dan membuat liburan Anda akan hebat.
Selamat Datang di Indonesia, Surga Tropis di Dunia.


Nama Indonesia memiliki akar dalam dua kata Yunani: "Indo" yang berarti India dan "Nesos" yang berarti pulau. Ini adalah deskripsi yang tepat nusantara karena ada diperkirakan total 17.508 pulau, yang hanya sekitar 6.000 yang dihuni, peregangan untuk 5.150 km antara daratan benua Australia dan Asia dan membagi Pasifik dan Samudra India di khatulistiwa.

Lima pulau utama dan 30 kepulauan kecil adalah rumah bagi mayoritas penduduk. Pulau-pulau utama adalah Sumatera / Sumatera (473.606 sq.km), Kalimantan / Borneo (539.400 sq.km), Sulawesi / Sulawesi (189.216 km persegi), Irian Jaya / Papua (421.981 km persegi), dan terakhir but not least : Jawa / Pulau Jawa (132.187 sq.km), rumah bagi 70 persen dari populasi negara itu. Indonesia Saham Irian Jaya dengan Papua New Guinea dan dua pertiga dari pulau Kalimantan dengan Malaysia dan Brunei.

Pulau-pulau dan rakyat Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Sebagai sebuah republik yang demokratis, Indonesia dibagi menjadi 33 provinsi, wilayah khusus dan diklasifikasikan ke dalam empat kelompok geografis. Pertama adalah Sunda Besar, terdiri dari pulau-pulau besar Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kedua adalah Sunda Kecil, yang terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil dari Bali ke arah timur ke Timor. Ketiga adalah Maluku / Maluku yang mencakup semua pulau antara Irian Jaya dan Sulawesi. Kelompok keempat dan terakhir adalah Irian Jaya di bagian timur ekstrim dari negara.


Candi Borobudur


Siapa yang tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang sangat ingin untuk mengunjungi bangunan ini sebagai salah satu warisan Wonder World. Hal ini tidak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat bagi umat Buddha untuk berdoa mereka, Borobudur menarik.





Borobudur, atau Barabudur, adalah abad ke-9 Mahayana Buddha monumen di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Monumen terdiri dari enam platform persegi atasnya oleh tiga platform melingkar, dan dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha. Sebuah kubah utama, terletak di pusat dari platform atas, dikelilingi oleh 72 patung Buddha duduk di dalam stupa yang berlubang.

Dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan Dinasti Sailendra, desain candi di arsitektur Gupta mencerminkan pengaruh India di wilayah tersebut, namun ada adegan cukup adat dan elemen dimasukkan untuk membuat Borobudur unik Indonesia. Monumen ini kedua tempat suci untuk Sang Buddha dan tempat untuk ziarah Buddhis.

 Perjalanan untuk peziarah dimulai di dasar monumen dan mengikuti jalan sekitar monumen dan naik ke atas melalui tiga tingkat kosmologi Buddhis simbolis: Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia bentuk) dan Arupadhatu (yang Dunia tak berbentuk). Monumen panduan peziarah melalui sistem ekstensif tangga dan koridor dengan 1.460 panel narasi relief di dinding dan pagar langkan.
Bukti menunjukkan Borobudur dibangun pada abad ke-9 dan ditinggalkan setelah penurunan abad ke-14 Buddha dan Hindu kerajaan di Jawa, dan konversi Jawa ke Islam. Pengetahuan di seluruh dunia keberadaannya dipicu pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, maka penguasa Inggris di Jawa, yang disarankan dari lokasi oleh pribumi. Borobudur sejak itu telah diawetkan melalui restorasi beberapa.

Proyek restorasi terbesar dilakukan antara tahun 1975 dan 1982 oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO, berikut ini yang monumen itu terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Borobudur masih digunakan untuk berziarah, satu kali setahun umat Buddha merayakan Waisak di Indonesia pada monumen, dan Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi.

Raja Ampat


Raja Ampat atau 'Empat Raja' adalah nama yang diberikan untuk pulau-pulau. Sebuah nama yang berasal dari mitos lokal. Empat pulau utama yang dimaksud adalah Waigeo, Salawati, Batanta, Misool yang merupakan penghasil lukisan batu kuno.


Underwater wisata pecinta dari seluruh dunia berbondong-bondong ke sana untuk menikmati pemandangan bawah laut terbaik di dunia yang menakjubkan. Dua hari sebelumnya, saat Anda berada di Bali ramai dibungkus dalam seni sakral serta menangkap pesawat ke ujung kepala burung Nugini.

Selanjutnya, bersiaplah untuk sebuah petualangan yang tak terlupakan. Mulai tur Anda dari sini untuk menyelam di bawah laut adalah yang paling indah. Jelajahi dinding vertikal bawah laut itu. Rasakan ketegangan juga menyelam, jantung berdebar saat terombang-ambing arus laut. Itu pasti akan menjadi pengalaman pribadi yang tak terlupakan di Raja Ampat.

Luas pulau-pulau di Raja Ampat sangat luas, mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah rumah bagi 540 spesies karang, 1.511 spesies ikan dan 700 jenis moluska. Kekayaan biota telah membuat Raja Ampat sebagai koleksi perpustakaan kehidupan terumbu karang dan kehidupan laut yang paling beragam di dunia. Bahkan, menurut sebuah laporan oleh The Nature Conservancy dan Conservation International, ada sekitar 75% dari spesies laut dunia tinggal di pulau ini menakjubkan.

Raja Ampat adegan seperti dalam mimpi tapi ini bukan ilusi. Bila Anda terjun menyelam ke dalam kehidupan laut bawah air dengan melihat rinci salam. Ini bisa menjadi kuda laut kerdil menutup jari-jari Anda seolah-olah untuk menyambut berjabat tangan. Mantaray dan wobbegong akan berenang bersama Anda. Tuna, raksasa trevaliies, kakap, barakuda dan bahkan membantu untuk menyambut Anda di dasar laut. Itu tidak cukup, bagaimana jika ada teman baru yang adalah ikan dugong ramah ingin berenang dengan Anda. Jangan lewatkan terlalu sibuk menonton ikan kecil bolak-balik untuk menjaga wilayahnya. Jika Anda beruntung mungkin dapat berenang dengan kura-kura laut.

Keindahan alam, seolah-olah benar-benar tak tersentuh telah menjadi daya tarik utama di sini. Tidak perlu frase keindahan langit biru atau hijau subur pulau, karena apa yang ada di bawah tanah dan laut akan memberitahu Anda "Selamat Datang di Raja Ampat, ini adalah terkaya laut surga keanekaragaman hayati tropis di dunia saat ini.


Pantai Anyer


Anyer adalah daya tarik terletak 160 km barat Jakarta (Negara ibukota Indonesia). Ini atraksi terutama berlokasi di Banten, dapat ditempuh hanya dua jam dari Jakarta. Berbagai atraksi dapat ditemukan di Anyer seperti olahraga air, relaksasi & spa, perahu ke Pulau Sanghyang, bahkan piknik ke Gunung Krakatau. Sebuah tempat liburan yang ideal, bersantai di pantai yang cerah, bahkan menikmati laut terlihat dari penginapan.

Anyer (juga Anyer) adalah sebuah kota di Banten, Jawa Barat sebelumnya, Indonesia, lima belas kilometer selatan Merak. Ini adalah rumah dari satu meter empat puluh mercusuar yang dibangun oleh Raja Willem III dari Belanda pada tahun 1885 sebagai peringatan bagi warga kota terbunuh oleh letusan Krakatau, yang menghancurkan kota.

Ini juga merupakan titik awal dari Jalan Raya Pos, dibangun oleh Belanda pada abad kesembilan belas, yang berlari 1.000 kilometer di ujung timur Jawa. Di lepas pantai Anyer adalah pulau Pulau Sangeang, sebuah pulau tak berpenghuni dengan wilayah luas hutan tak tersentuh. Daerah ini juga dikenal karena formasi karang dipenuhi dengan ikan tropis.

Pantai Anyer adalah objek wisata dengan air panas renang, hotel dan penyewaan gudang istirahat, kapal, sepeda motor roda empat, skuter air dan banana boat.
Bagi Anda yang menyukai tantangan dan menyenangkan, tersedia jet-langit atau banana boat bisa disewa dekat Anyer. Anda juga dapat menyewa perahu untuk memancing, melihat matahari terbenam kecantikan atau melihat Krakatau yang tampak keluar lava.
Sewa kapal juga dapat dibuat untuk pergi ke Pulau Sanghyang tidak jauh dari Anyer, Gunung Krakatau, Legondi, dan Kulon Ujung. Wisatawan asing biasanya suka petualangan ke Gunung Krakatau. Piknik ke Pulau Sanghyang adalah pengalaman yang menyenangkan, karena merupakan pulau yang masih perawan dan bersih. Pantai Indah di Pulau Sanghyang memberikan pengalaman yang tak terlupakan.